Sabtu, 28 Oktober 2017

JANGAN TANYA MENGAPA

Terdiam, kala waktu membiarkan ku sejenak termenung membuka memori yang telah lalu.
Tersadar, bahwa luka yang ada ternyata lebih dalam dari yang ku kira.
Pedih yang kurasa bukan karena penyesalan mengapa kau pergi meninggalkan ku.
Bukan.
Tetapi karena penyesalan mengapa aku tetap bertahan menggengam kamu yang bahkan sangat ingin pergi dari ku.
Aku yang selalu mencoba merajut kembali asa yang aku punya, berharap kau datang menghampiri ku dan membangun mimpi bersama.
Namun tak ada daya semua nya sirna tak berguna.
Karena sebanyak itu pula kau hembuskan semuanya didepan mata ku.
Kau yang selalu berdakwah tentang pengorbanan untuk cinta, tapi siapakah yang terus menerus berkorban?
Pernahkah kau berkorban walau sedikit untuk ku? 
Pernahkah kau luangkan waktu mu yang terlalu berharga itu untuk ku?
Hanya untuk menghargai semua yang telah kulakukan untuk mu, mungkin itu hal yang sulit.
Mungkin kau tak bahagia karena aku tak sempurna seperti yang kau kira.
Padahal, seorang "AKU" yang tak pernah menuntut apapun dari mu selain aku ingin kau menghargai ku sebagai aku.
Hati ku kau rombak.
Jatidiri ku pun ikut kau rombak agar aku menjadi apa yang kau ingin kan.
Semuanya aku lakukkan dengan alasan konyol karna aku mencintaimu.
Dengan begitu pun tetap tak membuat kau menghargai ku.
Dan kini aku telah lelah.
Ku berhasil membuat ku luluh lantah.
Kau berhasil menghancurkan mimpi kita bersama.
Tuhan tau bahwa aku tak sanggup untuk kau sakiti lagi dan lagi.
Jangan menyesal di kemudian hari.
Jangan tanyakan mengapa ku berubah secepat ini.
Tanyakan pada dirimu sendiri apa yang membuat ku jadi seperti ini.
Karna pada nyata nya mencintai mu setulusnya hanya membuat ku tersakiti sepenuhnya.


AKU.
Share: